5 Maret 2025 11:03 am

Kenali Tanda-Tanda HFMD pada Bayi dan Cara Pengobatannya dengan Tepat

Kenali Tanda-Tanda HFMD pada Bayi dan Cara Pengobatannya dengan Tepat

Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau yang lebih dikenal sebagai Flu Singapura adalah infeksi virus yang umum terjadi pada bayi dan anak-anak. Penyakit ini disebabkan oleh enterovirus, terutama coxsackievirus A16 dan enterovirus 71. HFMD biasanya tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan bagi bayi yang terkena.


Artikel ini akan membahas secara rinci tanda-tanda HFMD pada bayi serta cara pengobatannya yang tepat berdasarkan rekomendasi dokter.

Tanda-Tanda HFMD pada Bayi Gejala HFMD dapat bervariasi dari ringan hingga berat. Beberapa tanda umum yang sering muncul pada bayi antara lain:
  1. Demam – Biasanya merupakan gejala awal yang muncul 1–2 hari sebelum tanda-tanda lainnya.
  2. Ruam atau bintik merah – Muncul di telapak tangan, telapak kaki, dan terkadang di area bokong.
  3. Luka di mulut (sariawan) – Luka kecil atau lepuhan pada lidah, gusi, dan bagian dalam pipi yang dapat menyebabkan nyeri saat makan dan minum.
  4. Rewel dan mudah menangis – Karena rasa sakit dari luka di mulut dan ketidaknyamanan akibat demam.
  5. Penurunan nafsu makan – Bayi mungkin enggan menyusu atau makan karena nyeri di mulut.
  6. Air liur berlebihan – Terjadi karena kesulitan menelan akibat luka di mulut.
  7. Lesu dan kurang aktif – Bayi tampak lebih lemah atau tidak seenergik biasanya.
Menurut Dr. William Schaffner, seorang spesialis penyakit menular dari Vanderbilt University Medical Center, "HFMD pada bayi sering kali ringan, tetapi orang tua harus tetap waspada terhadap gejala yang lebih serius seperti dehidrasi akibat kesulitan makan dan minum."

Penyebab dan Cara Penularan HFMD HFMD disebabkan oleh infeksi virus yang sangat menular. Penularannya dapat terjadi melalui:
  • Kontak langsung dengan cairan dari luka lepuh di kulit bayi yang terinfeksi.
  • Percikan air liur atau droplet saat bayi yang terinfeksi bersin atau batuk.
  • Kontaminasi dari permukaan benda seperti mainan, meja, atau peralatan makan yang telah terpapar virus.
  • Feses bayi yang terinfeksi – Virus dapat ditemukan dalam tinja dan menyebar jika kebersihan tangan tidak terjaga.
Dr. Rajapakse, seorang dokter penyakit menular pediatrik dari Mayo Clinic, menjelaskan bahwa "HFMD menyebar dengan sangat mudah di tempat-tempat seperti pusat penitipan anak dan taman bermain, di mana anak-anak sering berbagi mainan dan memiliki kontak erat satu sama lain."

Cara Pengobatan HFMD pada Bayi Hingga saat ini, tidak ada obat khusus untuk menyembuhkan HFMD, tetapi perawatan yang tepat dapat membantu meringankan gejala dan mempercepat pemulihan. Berikut adalah beberapa langkah pengobatan yang disarankan:
  1. Menjaga Hidrasi – Pastikan bayi tetap minum ASI, susu formula, atau air yang cukup untuk menghindari dehidrasi.
  2. Obat Pereda Nyeri dan Demam – Jika bayi mengalami demam tinggi atau nyeri akibat luka di mulut, dokter dapat menyarankan pemberian paracetamol atau ibuprofen sesuai dosis yang aman.
  3. Makanan Lunak dan Dingin – Hindari makanan pedas atau asam yang bisa memperburuk luka di mulut. Pilih makanan yang lebih lembut seperti bubur, yoghurt dingin, atau puree buah.
  4. Menjaga Kebersihan – Cuci tangan bayi secara rutin, bersihkan mainan, serta pastikan peralatan makan tetap higienis untuk mencegah penyebaran virus.
  5. Kompres Dingin – Jika bayi merasa tidak nyaman akibat demam, kompres dingin dapat membantu meredakan suhu tubuh.
  6. Istirahat Cukup – Bayi yang terkena HFMD perlu banyak beristirahat agar sistem imun dapat bekerja dengan baik dalam melawan infeksi.
Kapan Harus ke Dokter? Meskipun HFMD umumnya dapat sembuh sendiri dalam 7–10 hari, orang tua harus segera membawa bayi ke dokter jika terjadi kondisi berikut:
  • Demam tinggi (lebih dari 39°C) yang tidak kunjung turun setelah 3 hari.
  • Bayi mengalami dehidrasi (jarang buang air kecil, mulut kering, menangis tanpa air mata).
  • Kesulitan bernapas atau kejang.
  • Gejala semakin parah atau bayi tampak sangat lemah dan tidak responsif.
Pencegahan HFMD pada Bayi Mencegah HFMD lebih baik daripada mengobatinya. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko penularan:
  • Cuci tangan secara rutin setelah mengganti popok dan sebelum menyentuh bayi.
  • Disinfeksi mainan dan permukaan yang sering disentuh bayi untuk membunuh virus yang menempel.
  • Hindari kontak dengan anak-anak yang sedang sakit HFMD.
  • Ajarkan kebiasaan bersih sejak dini seperti menutup mulut saat batuk atau bersin.
Menurut Dr. Angela Campbell dari CDC (Centers for Disease Control and Prevention), "Pencegahan HFMD pada bayi terutama bergantung pada kebersihan yang baik dan menghindari kontak dengan individu yang terinfeksi."

Kesimpulan HFMD adalah penyakit yang umum terjadi pada bayi dan anak-anak, tetapi biasanya tidak berbahaya jika ditangani dengan tepat. Orang tua perlu mengenali tanda-tanda awal, memberikan perawatan yang sesuai, serta menerapkan langkah pencegahan untuk mengurangi risiko penularan. Jika bayi menunjukkan gejala yang lebih serius, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Referensi:
  • Dr. William Schaffner, Vanderbilt University Medical Center
  • Dr. Rajapakse, Mayo Clinic
  • Dr. Angela Campbell, Centers for Disease Control and Prevention (CDC)
Blog Post Lainnya
Media Sosial
Mitra Kami
-
-
-
-
-
Sertifikat
-
Property of DT Aqiqah
CV BERKAH MOTEKAR SEJAHTERA