
Dalam Islam, memarahi anak diperbolehkan jika dilakukan dengan cara yang wajar untuk tujuan pendidikan dan bukan untuk melampiaskan amarah.
1. Prinsip memarahi anak menurut Islam Menurut ajaran Islam
Membesarkan anak merupakan tanggung jawab utama orang tua. Memarahi atau menegur anak ketika ia melakukan kesalahan mungkin bisa menjadi salah satu cara untuk memperbaiki perilaku anak Anda. Namun Islam mengajarkan bahwa ketika memarahi anak, bersikaplah lembut dan hindari menyakiti perasaan anak. Rasulullah SAW memberikan teladan untuk selalu sabar dan penuh kasih sayang dalam membesarkan anak.
2. Adab Memarahi Anak Dalam Islam Islam telah menetapkan tata cara memarahi anak.
- Jangan emosi berlebihan,
Orang tua harus mengendalikan emosinya ketika menegur anaknya. Memarahi anak karena emosinya yang meledak-ledak dapat menimbulkan trauma dan rasa cemas berlebihan pada anak.
- Memilih waktu yang tepat:
Teguran hendaknya diberikan ketika anak sudah siap menerima dan memahami. Misalnya saja saat suasana tenang dan anak bisa mendengarkan dengan baik.
- Perkataan yang baik:
Teguran harus diucapkan dengan sopan dan tidak boleh melukai perasaan anak. Menghindari kata-kata kasar adalah bagian penting dalam memarahi anak.
Setelah dimarahi, orang tua diminta menjelaskan mengapa hal yang salah itu terjadi agar anak memahami alasan dimarahi tersebut.
3. Dampak Memarahi Anak dengan Benar
Memarahi Anak dengan Benar dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan karakter anak. Anak-anak belajar bertanggung jawab atas kesalahan mereka dan berusaha memperbaiki diri. Sebaliknya, menghina anak secara tidak benar dapat menimbulkan perasaan rendah diri, kehilangan rasa percaya diri, bahkan perilaku agresif di kemudian hari.
4. Teladan Rasulullah SAW dalam Mengasuh Anak
Saat menegur anak, gunakan kata-kata bijak daripada meninggikan suara atau memarahi anak. Nabi memberi contoh bahwa kedisiplinan dan kasih sayang dapat berjalan beriringan untuk melahirkan generasi yang berakhlak mulia.
Kesimpulan
Memarahi anak tidak dilarang dalam Islam, namun harus dilakukan dengan hikmah dan kasih sayang.Orang tua harus berhati-hati agar tidak melukai anak-anak mereka secara mental dan emosional. Tujuan utama menegur anak adalah untuk mengembangkan akhlak yang baik dan menjadikan anak lebih bertanggung jawab atas perbuatannya.