
Aqiqah adalah salah satu sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran anak. Salah satu aspek penting dalam pelaksanaan aqiqah adalah menghitung waktu yang tepat, yaitu pada hari ketujuh setelah kelahiran. Artikel ini akan membahas metode paling efektif untuk menghitung waktu 7 hari aqiqah anak agar sesuai dengan syariah dan mudah dipahami.
๐
Metode Menghitung Waktu 7 Hari Aqiqah:
- Tentukan Hari Kelahiran: Langkah pertama adalah menentukan hari kelahiran anak. Hari kelahiran dihitung sebagai hari pertama. Misalnya, jika anak lahir pada hari Senin, maka hari Senin tersebut adalah hari pertama.
- Hitung 7 Hari: Setelah menentukan hari kelahiran, hitung 7 hari ke depan. Berikut adalah contoh perhitungan:
- Hari 1: Senin (hari kelahiran)
- Hari 2: Selasa
- Hari 3: Rabu
- Hari 4: Kamis
- Hari 5: Jumat
- Hari 6: Sabtu
- Hari 7: Minggu
- Jadi, jika anak lahir pada hari Senin, maka aqiqah dilakukan pada hari Minggu.
- Perhatikan Waktu Lahir: Jika anak lahir setelah maghrib, maka hari kelahiran dihitung mulai dari hari berikutnya. Misalnya, jika anak lahir pada Senin malam setelah maghrib, maka hari pertama dihitung mulai dari hari Selasa.
๐
Kesimpulan: Menghitung waktu 7 hari aqiqah anak adalah langkah penting untuk memastikan pelaksanaan aqiqah sesuai dengan syariah. Dengan mengikuti metode di atas, bunda/ayah dapat dengan mudah menentukan hari yang tepat untuk melaksanakan aqiqah.
๐
Call to Action (CTA): Untuk informasi lebih lanjut dan layanan aqiqah yang sesuai syariah, mudah, dan berkah, hubungi DT Aqiqah Daarut Tauhiid di nomor 0813-1300-5300 atau kunjungi website kami di www.dtaqiqah.com.
โจ
Semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan, kebahagiaan, dan keberkahan kepada keluarga bunda/ayah. Aamiin. โจ